Satu kepastian dalam sejarah ummat Islam ialah Al Qur'an diturunkan pada bulan suci ini.
Karena itu wajar bila bulan Ramadhan disebut dengan bulan Al Qur'an.
Sebagaimana wajar pula bila perhatian ummat Islam terhadap Al Qur'an meninngkat pula.
Dimanapun dan kemanapun anda pergi di bulan ini -terutama di negri kita- niscaya anda mendengar lantunan suara Al Qur'an.
Tua, muda, wanita dan pria semuanya rajin membaca Al Qur'an.
Terasa Indah, mengharukan dan sangat reliji setiap kali mendengar lantunan ayat-ayat suci Al Qur'an.
Namun demikian,betapa disayangkan Al Qur'an oleh banyak ummat Islam hanya dibaca teksnya, namun kandungannya seakan dicampakkan jauh-jauh dari kehidupannya.
Lihat saja, Allah telah mewajibkan atas kaum wanita untuk menutup aurat dan mengenakan jilbab.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Akan tetapi, Betapa banyak dari wanita wanita muslimah yang membaca ayat ini, namun tetap saja mengumbar auratnya.
Betapa banyak dari kaum muslimah yang membaca ayat ini, namun segala lekak dan lekuh tubuhnya dengan sengaja dipertontonkan. Berpakaian ketat, tipis, dan menarik perhatian lawan jenis, sehingga walau Berpakaian namun tak ubahnya telanjang.
Kasus serupa banyak kita temui di tengah-tengah kita. Demikiankah hasil tadarus Al Qur'an yang dilakukan ummat Islam?
Sampai kapankah tradisi tadarus hampa semacam ini kita lakukan? Tidakkah tiba saatnya bagi ummat Islam untuk meningkatkan tadarus mereka menjadi sebuah kajian ilmiyah yang menghasilkan pemahaman dan selanjutkan amalan nyata?
0 comments:
Post a Comment